Penawar

Rabu, 05 Januari 2011

BAB I
PENDAHULUAN
Kitab Ihya' Ulumuddin, buah karya Al Ghazali adalah salah satu karya besar dari beliau dan salah satu karya besar dalam perpusatakaan Islam. Meskipun ada berpuluh lagi karangan Al Ghazali yang lain, dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan Islam, namun yang menjadi intisari dari seluruh karangan beliau itu ialah kitab Ihya' Ulumuddin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep pemikiran Al Ghazali tentang faktor-faktor pendidikan dalam kitab Ihya' Ulumuddin. Penelitian ini bermanfaat: bagi peneliti akan memberikan pemahaman tentang faktor-faktor pendidikan menurut Al Ghazali dalam kitab Ihya' Ulumuddin, menambah khazanah keilmuan bagi umat Islam mengenai faktor-faktor pendidikan, menambah khazanah keilmuan di Fakultas Agama Islam.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan, sedangkan metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah dokumentasi. Dalam penelitian ini sumber data dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Data yang telah dikumpulkan dalam kegiatan penelitian ini selanjutnya dianalisis supaya bisa diambil kesimpulan/pengertian. Adapun metode analisis yang penulis gunakan adalah metode analisis kualitatif. Selanjutnya dalam analisis data secara kualitatif ini penulis menggunakan pendekatan cara berfikir induktif. Hasil penelitian tentang faktor-faktor pendidikan dalam kitab Ihya’ Ulumuddin dapat dirumuskan menjadi lima faktor yaitu
1. Faktor tujuan adalah pendidikan dalam prosesnya haruslah mengurai kepada pendekatan diri kepada Allah dan kesempurnaan insani, mengarahkan manusia untuk mencapai tujuan hidupnya bagi bahagia dunia dan akhirat,
2. Faktor pendidikan, yaitu guru mempunyai kedudukan yang mulia dan sangat penting. Guru juga memiliki syarat dan sifat yang harus dipenuhi antara lain: guru itu orang tua kedua di depan murid, guru sebagai pewaris nabi, guru sebagai penunjuk jalan dan figur pembimbing keagamaan, guru sebagai sentral figur atau teladan bagi murid, guru sebagai motivator dan guru sebagai seorang yang memahami tingkat perkembangan intelektual murid,
3. Faktor anak didik, yaitu belajar mempunyai peran yang penting dalam kehidupan. Dengan belajar orang jadi pandai, ia akan mengetahui terhadap segala sesuatu yang dipelajarinya. Tanpa belajar, orang tidak akan mengetahui sesuatupun.
4. Faktor alat dan metode adalah meliputi materi pendidikan, metode pendidikan dan alat pendidikan langsung,
5. Faktor lingkungan, keluarga adalah lingkungan pendidikan pertama dan terutama bagi perkembangan anak, bahkan mempunyai pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan dan perkembangannya. Sedangkan lingkungan pergaulan juga mempunyai pengaruh yang sangat dominan terhadap perkembangan anak. Sedangkan lingkungan yang berujud kesusastraan yang meliputi buku yang bermanfaat dan buku yang merugikan serta merusak juga mempunyai peran yang besar terhadap pembentukan pribadi anak.














BAB II
PEMBAHASAN
Faktor-faktor Pendidikan Islam
Dalam melaksanakan pendidikan agama, perlu diperhatikan adanya faktor-faktor pendidikan yang ikut menentukan keberhasilan pendidikan agama tersebut.
Faktor-Faktor Pendidikan itu ada 5 macam, dimana faktor-faktor yang satu dengan yang lainnya mempunya hubungan yang erat. Kelima faktor tersebut adalah :
1. Faktor Tujuan
Setiap kegiatan apapun bentuk dan jenisnya, sadar atau tidak sadar, selalu diharapkan kepada tujuan yang ingin dicapai. Bagaimanapun segala sesuatu atau usaha yang tidak mempunyai tujuantidak akan mempunyai arti apa-apa. Dengan demikian, tujuan merupakan faktor yang sangat menentukan.[1]
Menurut Dr.Zakiah Daradjat,dkk. Tujuan pendidikan ialah sesuatu yang hendak dicapai dengan kegiatan atau usaha pendidikan. Bila Pendidikan itu berbentuk pendidikan formal, tujuan pendidikan itu harus tergambar dalam suatu kurikulum. [2]
Di dalam UU Nomor 2 Tahun 1989, Tujuan Pendidikan Nasional, yaitu :
“Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan bernudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.”
Menurut Abdul Fatah Jalal, tujuan umum pendidikan Islam ialah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang menghambakan kepada Allah. Yang dimaksud menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah.
Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu merealisasikan tujuan hidupnya sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah. Tujuan hidup menusia itu menurut Allah ialah beribadah kepada Allah. Seperti dalam surat a Dzariyat ayat 56 :
“ Dan Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku”.
2. Faktor Pendidik
Pendidik merupakan salah satu komponen penting dalam proses pendidikan, dipundaknya terletak tanggung jawab yang besar dalam upaya mengantarkan peserta didik kearah tujuan pendidikan yang dicitakan. Secara umum, pendidik adalah mereka yang memiliki tanggung jawab mendidik. Mereka adalah manusia dewasa yang karena hak dan kewajibannya melaksanakan proses pendidikan.
Selain mendidik pendidik/guru mempunyai 4 empat tugas, yaitu ;
a. Mengajarkan ilmu pengetahuan agama islam
b. Menanamkan Keilmuan dalam jiwa anak.
c. Mendidik anak agar taat menjalankan agama.
d. mendidik anak agar berbudi pekerti baik
Toto Suharto Mengutip dari pendapat Muraini dan Abdul Majid dalam bukunya mengemukakan tiga fungsi pendidik. Yaitu ;
a. Fungsi Instruksional yang bertugas melaksanakan pengajaran .
b. Fungsi Edukasional yang bertugas mendidik peserta didik agar mencapai tujuan pendidikan.
c. Fungsi Managerial yang bertugas memimpin dan mengelola pendidikan.
3. Faktor Anak Didik
Faktor anak didik adalah merupakan salah satu factor pendidikan yang paling penting karena tanpa adanya factor tersebut, maka pendidikan tidak akan berlangsung. Oleh karena itu factor anak didik tidak dapat digantikan oleh faktor yang lain.
Dalam paradigma pendidikan islam, peserta didik merupakan sesuatu yang belum dewasa dan memiliki sejumlah potensi dasar (fitrah) yang perlu dikembangkan. Di sini peserta didik adalah makhluk Allah yang terdiri dari aspek jasmani dan ruhani yang belum mencapai kematangan, baik fisik, mental, intelektual, maupun psikologisnya. Oleh karena itu, ia senantiasa memerlukan bimbingan arahan pendidik agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal dan membimbingnya menuju kedewasaan.
Peserta didik sebagai subjek pendidikan, menurut Sayyidina Ali Bin Abi Thalib Jika menginginkan keberhasilan meraih ilmu harus memenuhi enam syarat sebagaimana dalam syair ;
الالاتنال العلم إلا بستة * سأنبيك عن مجموعها ببيان
دكاء وحرص واصطبار وبلغة * وإرشاد أستاذ وطول زمان
Yaitu : 1) Cerdas 4) mempunyai Bekal
2) Bersungguh-sungguh 5) Mengikuti Petunjuk Guru (Ustadz)
3) Sabar 6) Lama Waktunya
4. Faktor Alat Pendidikan
Alat pendidikan adalah suatu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan yang tertentu. Alat pendidikan merupakan factor pendidikan yang sengaja dibuat dan digunakan demi pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan.[3]
5. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan sesuatu yang mempenmgaruhi pada pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak. Adapun pengaruh lingkungan dapat dibagi menjadi dua, yaitu positif dan negatif, adapun uraiannya sebagai berikut;
a. Pengaruh lingkungan dapat dikatakan positif, bila mana lingkungan itu dapat memberikan dorongan atau motivasi dan rangsangan kepada anak untuk berbuat hal-hal yang baik.
b. Sebaliknya pengaruh lingkungan dapat dikatakan Negatif bila mana keadaan sekitarnya anak itu tidak memberikan pengaruh baik.
Karena itu berhasil atau tidaknya pendidikan agama di sekolah juga banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan daripada anak didik.[4]


















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor Pendidikan Agama adalah sesuatu yang ikut menentuksn keberhasilan Pendidikan Agama yang memiliki beberapa bagian yang saling mendukung satu sama lainnya. Faktor-faktor Pendidikan Agama selanjutnya juga disebut dengan komponen-komponen pendidikan.
Menurut Toto Suharto dalam bukunya filsafat pendidikan Islam dengan memodifikasi konsepsi noeng muhadjir,… mengungkapkan secara filosofis komponen-komponen pokok pendidikan islam kedalam lima komponen, yaitu tujuan pendidikan, pendidik dan peserta didik, kurikulum pendidikan, metode pendidikan, dan konteks pendidikan. Kelima komponen ini adalah merupakan sebuah sistem, artinya kelima komponen itu merupakan satu kesatuan pendidikan yang masing-masing berdiri sendiri, tetapi berkaitan satu sama lainnya, sehingga terbentuk satu kebulatan yang utuh dalam mencapai tujuan yang diinginkan.









DAFTAR PUSTAKA
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 1999.
Daradjat,.Zakiah Dr dkk,Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bumi Angkasa,Jakarta, 2001.
Marimba Ahmad D, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Al-Ma’arif, Bandung, 1987.
Zuhri Syaifuddin, M.PdI. Media Pendidikan, Materi Kuliah Semester V, STAI Al-Qolam, 2007.

[1] Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 1999. Hal. 10.
[2] Dr.Zakiah Daradjat,dkk,Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bumi Angkasa,Jakarta, 2001.Hal.72.
[3] Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Al-Ma’arif, Bandung, 1987 hal. 50.
[4] Syaifuddin Zuhri, M.PdI. Media Pendidikan, Materi Kuliah Semester V, STAI Al-Qolam, 2007.Lembar I